Arti syukur adalah berterima kasih dan memuji pemberi nikmat yaitu Allah
SWT baik secara langsung maupun tidak secara langsung atas karunia atau kebaikan
dari Allah. Sebagaimana
Allah SWT Berfirman :
“Dan
barangsiapa yang
bersykur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri.Dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya lagi MahaTerpuji.” (QS. Luqman : 12.)
Pengungkapan rasa syukur meliputi tiga
hal yaitu :
Teman-teman
Yang pertama, Mengakui nikmat dalam batin. Artinya kita meyakini bahwa apa saja
yang telah kita rasakan, baik yang
berbentuk jasmani maupun rohani, itua dalah dari Allah SWT.
Yang Kedua yaitu,adalah membicarakan secara lahir
dan taulisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan menyebut-nyebut kemurahan
dan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai firman
Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi : “Waamma binikmati robbika fahaddits” yang
artinya ”Dan terhadap nikmatTuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.” (QS.
Ad-Dhuha:11)
Hadirin Rahima Kumullah
Yang ketiga adalah Cara besyukur yang
ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana taat kepada Allah.
Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila faktor yang ketiga
ini dapat direalisasikan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur
dengan sebaik-baiknya. Merekalah yang tahu hakikat syukur yang sebenarnya.
Kalau kita lihat dan perhatikan di
sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya.
Sebagai
umat Islam, kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat Islam, karena
Islam yang kita yakini adalah nikmat yang paling besar yang diberikan Allah
kepada kita. Allah berfirman :
“ Hari ini Aku lengkapi bagimu agamamu (yaitu Islam),
dan Aku sempurnakan bagimu akan nikmat-Ku, dan Aku ridha Islam sebagai agamamu “
(Qs Al
Maidah : 3 )
Sarana prasarana penunjang, sampai nikmat
yang terbesar yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kita hitung nikmat
Allah niscaya kita takkan mampu menghitungya.
Hal itu karena nikmat Allah sangat lah
banyak, sebagaimana Allah berfirman:
“Wainnta’udduuni’matallallohilaatuh syuuhaa
Innallahha laa ghofurrurohim” yang artinya dan jika kalau kamu menghitung-hitung
nikmat Allah, niscaya kamu tak kan dapat menghitungnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang” (QS. An Nahl:18)
Oleh karenanya sepantas nyalah kita selaku
hamba Allah yang begitu banyak mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur
atas anugerahnya. Bahkan rasulullah pun tak henti-hentinya untuk selalu berdo’a
dan berusaha untuk menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur.
Hal itu mencontohkan, hendaknya seorang
hamba selalu bersyukur atas apa yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Untuk mendorong para hamba-Nya untuk selalu
bersykur, Allah menjanjikan akan menambah dengan tambahan yang berlipat ganda dan
sebaliknya Allah akan memberikan adzab yang pedih bagi mereka yang mengingkari nikmat
Allah SWT.
Janji Allah ini dapat kita baca pada firman
Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
“La ingsyakartum la aziidannakum walaingkafartum
innaadzabiilasyadid”
“Sungguh bila kamu bersyukur atas nikmat-Ku
akan Aku tambah nikmat-Ku kepada mu namun apabila kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguh
nya adzab-Ku amat pedih.(QS.Ibrahim : 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar