Bocah-Bocah Penantang
Badai
Judul buku : Laskar Pelangi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit :
Bentang, Jakarta
Tahun terbit :
2007
Tebal :
563 halaman
Harga :
Rp60.000,00
Dalam jagad kepengarangan nama
Andrea Hirata tidak dikenal. Ia pun bukan seorang yang membiarkan dirinya
menjadi seorang penulis. Ia lebih menekuni suatu keterampilan guna
mewujudkannya dalam suatu jenis pekerjaan tertentu. Jelas belum ada maksudnya
untuk menjadi seorang yang mentransfer ilmu lewat goresan pena. Namun, gebrakan
pertamanya di dunia penulisan langsung menggetarkan, pun pada para penulis yang
telah punya nama besar. Buku pertama Andrea langsung meledak. Buku ini dicetak
berkali-kali dalam dalam hitungan bulan. Suatu prestasi bersejarah yang cukup
sulit dicari tandingannya.
Laskar pelangi bercerita tentang
para bocah yang saling mempunyai perbedaan. Satu hal yang sama pada mereka
yaitu mereka sama-sama punya Buk Muslimah, seorang guru yang punya gudang cinta
yang padat sesak. Cinta Bu Muslimah menjadi semangat yang bergelora bagi mereka
dalam menjalani hari-hari belajar. Waktu berjalan terasa sangat cepat saat
bersama Bu Muslimah. Semua kesulitan terasa mudah saat mereka berkumpul
bersama. Para bocah itu melalui hari-hari yang penuh kenangan. Yang manis
terasa sangat manis, yang pahit terasa manis. Episode sekolah dasar ini telah
menumbuhkan sebuah pohon cita-cita yang besar berurat berakar dalam jiwa
mereka. Kelak mereka akan menantang badai seganas apa pun demi mencapai
cita-cita tersebut.
Semua pembaca dalam kelas umur apa
pun pasti termotivasi setelah membaca Laskar Pelangi. Semua hal sederhana dalam
Laskar Pelangi, kecuali impian. Anak-anak sederhana dalam segala keadaan
mereka, ternyata punya impian yang sangat luar biasa. Dan terbukti, orang
menjadi seperti apa yang ia impikan.
Bahasa enak dibaca, renyah, dan lucu.
Artinya pembaca sering tergelitik untuk tersenyum atau tertawa ketika membaca
buku ini. Yang mengherankan adalah kok
penulis begitu bersemangat memakai bahasa Latin untuk nama-nama tertentu.
Adakah niat untuk memadukan keterbelakangan latar cerita Laskar Pelangi dengan
kesan keilmiahan dari istilah-istilah bahasa Latin itu? Ya, supaya jangan
terlihat terlalu di pedalaman.
Hal yang paling patut diberi
masukan adalah kertas buku ini yang kertas buram. Padahal, harganya cukup
lumayan. Lagipula, pada beberapa cetakan ada halaman-halaman yang kosong.
Cetakan terkesan tidak rapi, tidak profesional, dan buru-buru.
Semua orang layak membaca buku
ini. Buku ini memberi pencerahan, memberi semangat baru, dan memberi hiburan.
Buku ini harus menjadi koleksi para pecinta buku berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar