Selasa, 05 Februari 2013

pemintal baju terindah


Terus kutelisik satu demi satu jerami
Ternyata tak kunjung kudapatkan..
Seteliti apapun kucoba mencari, hanya jarum setinggi-tingginya perolehan
Kuraba-raba dalam kegelapan tanpa cahaya
Tapi tetap berakhir dengan kosong
Yang sempat terasa hanya sehelai rambut yang entah siapa pemiliknya
Kusingkap lembar demi lembar
Tak ada yang tersentuh tak lazim
Hanya ada selembut pintalan benang sutra yang sepertinya baru saja terpotong
Terus kugapai hingga yang susah terjangkau
Tapi hanya kotak kayu usang yang terbaik kudapatkan
Berisi kertas dengan goretan sepenuh hati pembuatnya
Segenap usaha telah kucurahkan
Tak juga kutemukan kamu si pemberi baju terindah
Yang ada hanya jejak proses pembuatannya untukku

Semakin kucari, hanya ada kagum yang tertinggal
Aku bahkan punya cukup banyak waktu untuk mengakhirinya dengan tangan hampa
Aku sampai menjadi pencipta waktu yang kian melimpah untuk memikirkanmu
Siapapun yang telah memintalnya untukku
Yang tak pernah berharap puji
Kamu selalu meretas lamun panjang dalam hariku
Siapapun kamu
Terus kulafazkan asa akan hadirmu
Hanya untuk mengenalkan diri sebagai pemintal baju terindah yang pernah kumiliki
Atau sekedar adu pandang dan mendekap waktu sejenak dalam diamnya mata yang membahasakan beribu makna
Jatinangor, 130510, 21.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar