Selasa, 08 Januari 2013

nothing

Sastra Melayu Klasik/Hikayat
       Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita yang dibacakan untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau untuk meramaikan pesta. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.

Karakteristik
Sastra Melayu Klasik/Hikayat
1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya,
2. Istana sentris, yaitu mengisahkan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana / kerajaan,
3. Bersifat statis, artinya
tidak mengalami perubahan atau perkembangan
4. Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat
5. Mengunakan bahasa klise, yaitu kata-kata yang diulang-ulang; contoh : hatta …., maka ….,
    alkisah….., dst.
6. Bersifat tradisional, artinya meneruskan tradisi / kebiasaan lama yang dianggap baik
7. Bersifat didaktis (mendidik), baik didaktis moral maupun didaktis religius,
8. Menceritakan kisah universal manusia, yaitu peperangan antara tokoh baik dan buruk, dan    
    selalu dimenangkan oleh yang baik
9. Sebagian besar berupa sastra lisan (disampaikan dari mulut ke mulut);
10. Tidak berangka tahun (tidak diketahui secara pasti kapan karya tersebut dibuat)
11. Mengandung hal-hal yang aneh, ajaib, atau mustahil.

Unsur-Unsur Intrinsik Sastra Melayu Klasik
1. Tema adalah ide pokok yang mendasari sebuah cerita. Pada umumnya naskah Melayu Klasik     
    mempunyai tema perjuanganm percintaan, pendidikan, dan keagamaan.
2. Tokoh dan Penokohan.
3. Latar: (1) latar tempat; (2) latar waktu; dan (3) latar keadaan.
4. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita.
5. Alur adalah rangkaian peristiwa yang saling berhubungan membentuk suatu cerita.
6. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.
7. Gaya bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar