Senin, 01 Oktober 2012

cerita kehidupan

Seiring proses dalam kehidupan disekitar kita,

Manusia perlahan-lahan namun pasti menginjak dewasa,
Maka sudah barang tentu kita akan bertemu dengan perenungan tentang dirinya dan sekitarnya,
Apalagi ketika saudara, sahabat dan semuanya berhadapan dengan krisi-krisis yang menimpa diri mereka; bencana alam, ditinggal kekasihnya, ditinggalakan kedua orang uta, menderita penyakit jantung, patah kaki dan lain-lain.
Kita menyaksikan pantai begitu lapang nan indah sekali,
Namun tiba-tiba gelombang tstunami datang.
Kita menikmati gunung yang tegar dalam renung,
Tiba-tiba gunung itu memuntahkan lahar panas yang menghancurkan daerah-daerah dan penduduk di sekitarnya.

Dengan menghayati realitas yang menimpa diri mereka dan sekitarnya,
Akhirnya akal dan hatinya akan mengantarkan manusia kepada satu Zat Yang Maha,
Yang Maha-Nya tak bisa dikatakan "Maha" di dunia ini,
Yang mengatur dirinya, alam disekitarnya dan segala-galanya
dalam satu mekanisme yang tersetel rapi di "Pikiran-Nya".
Semua fenomena ini terus berjalan mengiringi proses kehidupan,
di sana ditemukan harapan yang melambung tinggi dan ketakutan yang mencekam datang silih berganti,
Kadang-kadang harapan itu menghilangkan ketakut kita,
Tetapi di lain waktu ketakutan membunuh semua harapan menjadi kegelisahan yang seakan-akan tak berujung.
Pergolakan dan pertentangan batin menjadi satu kemestian yang akan selalu menghiasi kehidupan ini
Sehingga manusia membutuhkan sandaran psikologis untuk bisa mengatasinya.
Akhirnya,
Manusia lari kepada Tuhan atau yang dipertuhankannya.
Tuhan pun menjadi sangat penting di dunia ini.
Oleh karena  itu,
Ketika manusia memulai perenungan tentang Tuhan ini,
Pada saat itulah CERITA KEHIDUPAN dimulai dengan penuh  makna.

Ada pepatah yang bijak mengatakan "Danger past. Gos is forgotten".. Bahaya berlalu, Tuhan dilupakan, Bahaya datang orang mengemis-mengemis keselamatan pada Tuhan. Sebaiknya manusia selalu ingat pada Tuhan..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar