Selasa, 16 Oktober 2012

Mengulik Arti Persahabatan

Pernah mendengar atau membaca kata-kata seperti ini, “tak ada persahabatan sejati yang hanya adalah kepentingan abadi”. Mungkin ketika pertama kali mendengar kalimat itu kita akan berpikir bahwa itu semua terlalu kejam dan terlalu menusuk hati. Karena kita sebagai manusia yang berjiwa sosial pastinya memiliki seseorang atau mungkin banyak sahabat. Sehingga kita tidak ingin dinilai bahwa kita kita bersahabat karena ada kepentingan tertentu. Tetapi setelah saya mendalami kata-kata itu saya mulai menyadari bahwa kalimat itu ada benarnya juga. Pertama, dalam mencari sahabat pastinya kita akan mencari seseorang yang memiliki satu kesepakatan dengan kita sehingga itu menjadi awal kepentingan bagi kita. Kedua, dalam melakukan aktivitas sosial pastinya kita tidak ingin sendiri, nah itu juga membuktikan bahwa kepentingan kita dengan sahabat yaitu ingin bersama agar kita tidak sendiri walaupun hanya untuk aktivitas tertentu. Kemudian, ketika kita sudah tidak sejalan dengan seseorang yang kita anggap sebagai sahabat seperti adanya permusuhan jika kita tidak mampu mengendalikan ego dan kepentingan kita maka persahabatan itu akhirnya rusak dan hilang. Meskipun begitu saya percaya bahwa persahabat sejati itu ada walaupun juga dibaluti oleh kepentingan pribadi karena tanpa sahabat hidupku tak berwarna dan tanpa kepentingan berarti hidup ini mati. Oleh karena itu Tuhan memberikan hati, nafsu dan pikiran agar manusia dapat memilah-milah hal yang dianggap baik dan buruk. Maka sebagai manusia kita sebaiknya bisa mengendalikan kepentingan dan ego yang kita miliki agar kita semua mampu hidup dan menemukan sahabat-sahabat hidup terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar