Selasa, 16 Oktober 2012

sejarah cheerleder

Aktifitas cheerleading berawal pada tahun 1884, ketika Thomas Peebles ( lulusan Princetos University ) mulai memprakarsai pemberian semangat, (cheerleading) dengan melakukan yell – yell yang terorganisir, waktu itu untuk olah raga rugby. Yell – yell yang digunakan itu sendiri sudah mulai diperdengarkan pada akhir tahun 1880.
Akhirnya, berkat seorang mahasiswa University of Minnesota, Johnny Campbell, kegiatan cheerleading mulai diakui keberadaannya secara resmi pada tanggal 2 November 1898. Ketika itu Johnny Campbell yang sedang berada ditengah – tengah penonton rugby antar kampus, tiba – tiba berdiri dan mulai memimpin para penonton lainnya untuk meneriakan yell – yell untuk memberi semangat kepada tim rugby kampusnya. Dan ternyata hal tersebut berdampak positif, dan mendapat respon yang luar biasa.
Sejak saat itu, memberikan dukungan kepada tim olah raga kampus secara terorganisir merupakan suatu ‘keharusan’. Berikut ini adalah kejadian – kejadian pentina yang tercatat dalam sejarah cheerleading
Tahun 1900-an : Penggunaan megaphone sebagai alat Bantu pada kegiatan cheerleading mulai di populerkan. Muncul kelompok cheerleader yang pertama, GAMMA SIGMA
Tahun 1920-an : Wanita mulai terlibat aktif dalam kegiatan cheerleading. Para cheerleader universitas Minnesota mulai mempergunakan atraksi – atraksi gymnastic dan pyramid sederhana dalam rangka kegiatan cheerleading mereka. JUST YELLS, MERUPAKAN BUKU MENGENAI CHEERLEADING YANG PERTAMA KALI DITERLIBATKAN. Ditulis oleh Willis Bugbee.
Tahun 1930-an : Mulia dipopulerkan penggunaan pompon dari kertas, sebagai alat Bantu penampilan cheerleader di kalangan mahasiswa dan anak sekolah.
Tahun 1940-an : Perusahaan cheerleader yang pertama telah terbentuk. Diprakarsai oleh Lawrence R.Herkimer dari Dallas.
THE AMERICAN CHEERLEADER ASSOCIATION, organisasi cheerleader nasional yang pertama terbentuk. Diprakarsai oleh Bill Haron.
Tahun 1950-an ; Para cheerleader dari kalangan mahasiswa mulai mengadakan kursus- kursus / training tentang cheerleading untuk mengajarkan keterampilan dasar dalam cheerleading.Mahasiswa – mahasiswa UCLA makin mempopulerkan cheerleading secara nasional, terutama lewat kegiatan basket.
Tahun 1960-an : Mulai diperkenalkan penggunaan pompon dari bahan vinly, oleh Fred Gasthoff, dan kemudian diperkenalkan secara luas oleh INTERNASIONAL CHEERLEADING FOUNDATION (yang mulai berdiri tahun 1964).Suatu rangkaian gaya menggunakan pompon, disebut “The Bruin High Step”, dikembangkan oleh kelompok cheerleader UCLA dan ICF.
Tahun 1967 mulai dikeluarkan rangking “Top Ten” tim – tim dikalangan universitas, dan mulai dibagikan penghargaan “ Cheerleader All America” oleh ICF.Kegiatan cheerleading tidak hanya untuk kegiatan rugby dan basket saja, tetapi mulai merebak ke cabang olah raga lain seperti gulat, lari, dan renang.
Tahun 1970-an : CBS-TV mulia menayangkan secara internasional sebuah lomba cheerleader,” The National Collegiate Cheerleading Championships”, pada musim semi 1978. Hal ini diprakarsai oleh ICF.Cheerleading mulai di akui sebagai kegiatan olah raga yang serius dengan bertambahnya tingkat keterampilan dalam gymnastic, double stunts, pyramids, dan lainnya.Tim – tim cheerleader juga digunakan untuk mendukung cabang olah raga yang banyak digemari oleh kaum wanita, seperti basket dan voli.Mulai diadakan program ‘Summer Cheerleading Camps”, di mana salah satu program acaranya adalah memberikan training untuk para pelatih tim cheerleader.Beberapa universitas mulai lebih ‘menghargai’ kegiatan ini, dengan menawarkan beasiswa, nilai khusus, serta mulai mengakui kegiatan ini sebagai salah satu kegiatan olah raga.
Tahun 1980-an : Mulai diadakan lomba tingkat nasional untuk tim cheerleader dari kalangan anak- anak SMP dan SMA.ICF mulai mempublikasikan program “ICF Training Course”.Para cheerleader makin melibatkan diri dalam kegiatan social di masyarakat.Kegiatan cheerleader dapat pengakuan secara nasional sebagai kegiatan yang paling penting untuk membentuk kepemimpinin, menjadi teladan dalam tingkah laku sehari-hari, memprakarsai pemberian dukungan terhadap tim olahraga sekolah secara antusias namun tetap sportif, dan menjadi “spirit of the school”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar